Kembara pada jingga sering bergelut rata, sedang bebas itu tak bertuju. Maka ia lebih memilih untuk setia pada langit, terbanglah sang kembara. Terbang bersama patahan nikmat yang tak setara langit dan bumi.
Urai mata itu lemah, jatuhlah serendah kau sujud pada awan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar